Selasa, 11 Februari 2014

Ratusan Ibu PKK Dukung Pemilu 2014

Ratusan ibu PKK dari 26 Kecamatan Se-Kabupaten Klaten mengadakan Rapat Koordiansi (Rakor) di Gedung Sunan Pandanaran (RSPD ) pada hari Kamis, 06 Februari. Dalam rakor tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klaten, Ibu Hj.Yani Sunarna mengajak seluruh anggotanya untuk ikut menyukseskan pemilu yang akan diselenggarakan pada bulan april. Pemilu adalah momuntem bangsa untuk menentukan perubahan bagi bangsa ini dalam 5 tahun ke depan, sehingga, hendaknya ibu – ibu ikut berperan aktif. Stakeholder PKK tidak hanya sampai di Kecamatan tetapi sudah sampai ke desa – desa dan PKK siap jika diajak oleh KPUD untuk mensosialisasikan pemilu. Ibu Hj.Yani Sunarna juga mengungkapkan sejumlah keberhasilan yang telah diperoleh oleh PKK Kabupaten Klaten, antara lain: juara 1 PHBS tingkat Provinsi Jawa tengah, nominasi 10 besar PHBS tingkat Nasional. 

Dalam Rakor tersebut, juga diadakan lomba keserasian busana tingkat Kabupaten yang diikuti oleh 1bu – ibu PKK Kecamatan. Wakil Bupati, Hj.Sri Hartini mengungkapkan bahwa ibu – ibu PKK adalah penggerak keberhasilan bagi sebuah keluarga. Kini, ibu – ibu PKK tidak kalah dengan ibu – ibu yang bekerja, karena, Ibu – ibu PKK mampu meningkatkan perekonomian keluarga dengan  cara yang kreatif. Sumber.

Petani Merapi Masih Sulit Akses Kredit

Kemalang - Petani yang bergabung dalam kelompok tani Klaster Lereng Merapi mengaku masih kesulitan mengakses kredit perbankan. Kesulitan itu berkaitan dengan ketentuan agunan atau jaminan pinjaman, persyaratan administrasi yang rumit dan ketentuan status badan hukum kelompok yang seringkali mengganjal pengajuan kredit para petani pada perbankan, khusus yang bermukim di kawasan rawan bencana. Demikian poin penting dalam ajang temu bisnis yang digelar Bank Indonesia Cabang Solo dengan petani lereng Merapi beberapa waktu yang lalu di salah satu rumah warga dukuh Butuh, Siderejo, Kemalang, 5 km dari Puncak Merapi.

Widagdo salah satu anggota kelompok Klaster Lereng Merapi mengaku pernah pengajuan kreditnya ditolak mentah-mentah oleh salah satu bank karena alasan tanah yang diajukan sebagai agunan berada di daerah rawan bencana. Walaupun akses kredit masih rendah, Suharto selaku Ketua Klaster Lereng Merapi, mengatakan pasca erupsi Merapi 2010 selain beternak sapi saat ini petani Merapi cukup bergairah untuk bertanam holtikultural. Tanaman seperti tomat, sawi, kembang kol dan khususnya lombok menjadi komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Suharto juga  seorang PNS guru di SMK Pertanian Klaten ini menambahkan ada 400 lebih petani yang bergabung dalam kelompok tani Klaster Lereng Merapi dengan sebaran lahan mencapai lebih dari 100 Ha. Selain menanam sayur dan beternak, klaster Merapi juga membudidayakan minuman dan makanan olahan. Kripik singkong dan minuman rempah beberapa saat yang lalu sangat diminati dalam pameran di Hotel Paragon Solo.

Menanggapi keluhan petani Merapi,Sutrisno, Meneger Unit Akses Keuangan dari Bank Indonesia Cabang Solo mengatakan acara temu bisnis ini menjadi bagian tugas BI sebagai pembina dan pengawas perbankan untuk mendorong akses kredit program yang digulirkan pemerintah. Temu bisnis ini mempertemukan para petani dengan perbankan.  BNI, BRI, Bank Mandiri, Syariah Mandiri, BKK Tulung, Bank Jateng Bank Pasar Klaten, BPRS, Konsultan perbankan, BNI Syariah hadir mewakili pihak perbankan. Kredit program yang dapat diakses petani tambah Sutrisno adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang mendapat fasilitas subsidi bunga dari pemerintah sebesar 4%. Kredit Program ini sangat menarik. Kesulitan petani itu dapat diatasi dengan kebijakan bank yang mempermudah angsuran di masa panen untuk pertanian dan ternak, agunan bersama dan menbentuk badan usaha semacam koperasi. Sumber

Peserta KB Baru Mencapai 99,21 % Dari Target

Hari Rabu (5/2) telah diadakan MoU (Memorandum of Understanding) antara BKKBN provinsi Jawa Tengah dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Suradji Tirtonegoro di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten. MoU berisi tentang Program Keluarga Berencana (KB).Dalam Acara tersebut Pemkab Klaten yang diwakili oleh Wakil Bupati Klaten, Sri Hartini, menyerahkan secara simbolis bantuan alat KB berupa larascopy kepada RSUP Dr Suradji Tirtonegoro.

Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) BKKBN Klaten,Siti Aisyah Agustin, menyampaikan bahwa di kabupaten klaten jumlah akseptor yang memilih KB non-MKJP (Metode Konstrasepsi Jangka panjang ), yaitu berupa suntik dan pil tergolong tinggi, berada diurutan pertama dan kedua. Pada Tahun 2013 peserta KB Baru di Kabupaten Klaten mencapai 99,21 dari yang ditargetkan 26.111 akseptor baru, telah tercapai 25.905 apseptor baru. Terdiri dari pengguna KB Suntik 13.688 (52,83 persen) pil 4.280 (16,52 persen), implant 3.545 (13,68 persen), kondom 2.116 (8,17 persen), MOW 582 (2,25 persen) dan MOP 8 (0,03 persen).

PPKB Klaten terus mengkapanyekan KB jangka panjang seperti Metoda Operasi Pria (MOP) atau vasektomi. Akseptor menjalani pemotongan saluran agar steril, namun jika akseptor ingin disambung lagi dapat dilakukan sesuai keinginan akseptor, berupa rekanalisasi. Kasi Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi (KBKR) PPKB Klaten, Nurhayati, menambahkan dalam pelaksasaannya, pandangan masyarakat masih kawatir menggunakan metode ini, para istri kawatir kalo suaminya jadi loyo, padahal tidak itu tidak benar, karena tidak mempengaruhi sama sekali. Sumber

Selasa, 04 Februari 2014

5 Kecamatan Endemis Hama Tikus Dapat Bantuan Fiber

Lima kecamatan di Kabupaten Klaten yang merupakan endemis hama tikus mendapat bantuan fiber dari Kementerian Pertanian.Fiber itu untuk melindungi sekitar 4.500 hektare area persawahan di Kecamatan Karanganom, Polanharjo, Delanggu, Wonosari, dan Juwiring.Menurut Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Wahyu Prasetyo, lima kecamatan tersebut sering diserang ribuan hama tikus dan bahkan pernah ada yang tidak panen karena habis dimakan tikus. Untuk itu, pihaknya mengajukan bantuan ke Kementerian Pertanian karena serangan hama tikus di Klaten semakin mengganas.

“Tahun ini, kami mendapat bantuan dari pemerintah pusat [Kementerian Pertanian] untuk pemasangan fiber di 4.500 hektare sawah yang tersebar di lima kecamatan yang merupakan wilayah endemis tikus. Lima kecamatan itu, Karanganom, Polanharjo, Delanggu, Wonosari, dan Juwiring. Bantuan itu kami dapat Oktober ini,” katanya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin. Ia menambahkan fiber yang terbuat dari plastik tebal tersebut akan dipasang di sekeliling area persawahan sebagai tembok pengaman dari tikus. Nantinya, pemasangan fiber dikombinasikan perangkap tikus dari anyaman kawat atau biasa disebut bubu yang dipasang di lubang dalam tanah.

Sebab, lanjut dia, saat ini hama tikus semakin mengganas karena saat musim kemarau, tikus juga memakan tanaman jagung milik warga. Bahkan, saat tanaman padi masih di persemaian, juga dimakan tikus. Ia berharap, bantuan fiber tersebut bisa mengantisipasi serangan hama tikus sehingga panen padi di wilayah Klaten bisa maksimal. Selain itu, Wahyu juga mengimbau para petani untuk mewaspadai beberapa hama lain yang menyebabkan turunnya hasil panen padi. Di antaranya wereng batang cokelat, penggerek batang, dan keong mas yang biasanya muncul saat musim penghujan. Terkait itu, pihaknya juga berharap para petani terus mengawasi lahan persawahannya agar hama bisa dikendalikan sedini mungkin.

Sementara itu, Camat Juwuring, Joko Hendrawan, mengatakan hama tikus telah menyerang di wilayahnya sejak setahun terakhir. Hama tikus itu merupakan migrasi dari wilayah kecamatan lain. Tapi, saat ini, hama tikus di wilayah itu sudah berkurang hingga 70% karena warga terus berupaya membasmi tikus. “Untuk antisipasi, kami sudah mengimbau petani untuk membersihkan saluran air dan penanaman padi secara serempak. Selain upaya itu, masih ada petani yang memburu tikus dengan alat listrik, tetapi kami mengimbau untuk tetap waspada karena berbahaya. Terkait informasi tentang bantuan fiber dari pemerintah daerah, kami berharap secepatnya bisa turun sehingga bisa segera dipasang di area persawahan milik petani,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (1/12/2013). Sumber

Pengumuman Seleksi K2 Klaten Molor

Pengumuman hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tenaga honorer kategori 2 (K2) mundur lagi. Sebab, menurut informasi sebelumnya, hasil seleksi tersebut akan diumumkan pada pekan keempat Januari 2014. Namun hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut. “Sampai saat ini, kami juga masih menunggu petunjuk dari KemenPAN dan RB [Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi]. Jadi, kami tidak bisa memastikan akan diumumkan kapan. Tapi, yang pasti, akan diumumkan secara serentak,” kata Kepala Bidang Pengembangan Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten, Sutopo, saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Senin (3/2/2014).

Ia berharap para tenaga honorer K2 bisa bersabar menunggu pengumuman tersebut. Sebab, pemkab tidak bisa ikut campur tangan karena semua keputusan berada di pemerintah pusat. Ia mengakui informasi pengumuman hasil seleksi tersebut sudah mundur hingga tiga kali. “Ini memang sudah mundur untuk kali ketiga. Rencana sebelumnya, diumumkan pada awal Desember 2013, kemudian akhir Desember 2013, dan pekan keempat Januari 2014. Tapi, sampai sekarang, kami belum mendapat SE [surat edaran]-nya dan belum ada pengumuman di website kementerian,” tuturnya.

Menurutnya, jika sudah ada pengumuman dari kementerian, ia akan mengumumkan informasi itu di website Pemkab dan ditempel di beberapa SKPD. Terutama di Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Sekretariat Daerah. Selanjutnya, bagi yang lolos seleksi akan dilakukan pemberkasan administrasi untuk permintaan nomor induk pegawai (NIP) ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Ia berharap pengumuman seleksi CPNS untuk K2 segera keluar sehingga para tenaga honorer mendapat kepastiannya. “Kami juga berharap pengumuman itu segera keluar sehingga ada kepastian. Sebab, saya juga banyak mendapat pertanyaan dari para tenaga honorer K2,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, tes seleksi CPNS untuk tenaga honorer K2 didakan serentak pada Minggu (13/11). Dari total tenaga honorer K2 yang terdata dalam BKD sebanyak 2.572 orang, yang lolos verifikasi ada 2.565 orang. Sedangkan saat tes seleksi, ada 2.531 yang hadir. Ada dua materi ujian yakni Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB). Sumber