Selasa, 04 Februari 2014

5 Kecamatan Endemis Hama Tikus Dapat Bantuan Fiber

Lima kecamatan di Kabupaten Klaten yang merupakan endemis hama tikus mendapat bantuan fiber dari Kementerian Pertanian.Fiber itu untuk melindungi sekitar 4.500 hektare area persawahan di Kecamatan Karanganom, Polanharjo, Delanggu, Wonosari, dan Juwiring.Menurut Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Wahyu Prasetyo, lima kecamatan tersebut sering diserang ribuan hama tikus dan bahkan pernah ada yang tidak panen karena habis dimakan tikus. Untuk itu, pihaknya mengajukan bantuan ke Kementerian Pertanian karena serangan hama tikus di Klaten semakin mengganas.

“Tahun ini, kami mendapat bantuan dari pemerintah pusat [Kementerian Pertanian] untuk pemasangan fiber di 4.500 hektare sawah yang tersebar di lima kecamatan yang merupakan wilayah endemis tikus. Lima kecamatan itu, Karanganom, Polanharjo, Delanggu, Wonosari, dan Juwiring. Bantuan itu kami dapat Oktober ini,” katanya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin. Ia menambahkan fiber yang terbuat dari plastik tebal tersebut akan dipasang di sekeliling area persawahan sebagai tembok pengaman dari tikus. Nantinya, pemasangan fiber dikombinasikan perangkap tikus dari anyaman kawat atau biasa disebut bubu yang dipasang di lubang dalam tanah.

Sebab, lanjut dia, saat ini hama tikus semakin mengganas karena saat musim kemarau, tikus juga memakan tanaman jagung milik warga. Bahkan, saat tanaman padi masih di persemaian, juga dimakan tikus. Ia berharap, bantuan fiber tersebut bisa mengantisipasi serangan hama tikus sehingga panen padi di wilayah Klaten bisa maksimal. Selain itu, Wahyu juga mengimbau para petani untuk mewaspadai beberapa hama lain yang menyebabkan turunnya hasil panen padi. Di antaranya wereng batang cokelat, penggerek batang, dan keong mas yang biasanya muncul saat musim penghujan. Terkait itu, pihaknya juga berharap para petani terus mengawasi lahan persawahannya agar hama bisa dikendalikan sedini mungkin.

Sementara itu, Camat Juwuring, Joko Hendrawan, mengatakan hama tikus telah menyerang di wilayahnya sejak setahun terakhir. Hama tikus itu merupakan migrasi dari wilayah kecamatan lain. Tapi, saat ini, hama tikus di wilayah itu sudah berkurang hingga 70% karena warga terus berupaya membasmi tikus. “Untuk antisipasi, kami sudah mengimbau petani untuk membersihkan saluran air dan penanaman padi secara serempak. Selain upaya itu, masih ada petani yang memburu tikus dengan alat listrik, tetapi kami mengimbau untuk tetap waspada karena berbahaya. Terkait informasi tentang bantuan fiber dari pemerintah daerah, kami berharap secepatnya bisa turun sehingga bisa segera dipasang di area persawahan milik petani,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (1/12/2013). Sumber

0 komentar:

Posting Komentar